Senja di suatu kota

Sekarang tepat pukul surya satu garis diatas kepala
Aku teguk es teh manis  yang segarnya biasa
Di atas kasur dan diantara berkas-berkas yang sudah terbuka
pikiranku memilih untuk sejenak mereka ulang suatu senja
Kala itu awan abu-abu pekat, sejuknya menjadi latar suasana cerita
Didalam angkot jurusan Paledang yang penumpangnya bukan hanya kita
aktivitas bercerita terjadi seperti biasa, mengutarakan gagasan yang diiyakan bersama
Pemandangan kota sesekali menarik dinikmati walaupun ya tetap saja biasa
Senja itu ditutup dengan pernyataan yang membuatku bahagia
yang diucapkan disela lari-lari kecil menyebrang jalan raya
Lalu kami lekas pulang dan berpisah jalur di Selatan Jakarta
Tidak, tidak ada ending seperti film televisi layar kaca.

Kau perlu tahu sesuatu yang luar biasa tak selalu dibuat dengan luar biasa
hanya kau yang bisa merasakan dan memberi nilai berapa untuknya
Segitu saja ceritanya, maaf ya cerita selengkapnya hanya milik peran utama, hehe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kok Bisa Menang Giveaway?

Travel Alone and 25 Tips To Do

Bioderma Sebium Series Review (Indonesian)