BE A GOOD INFLUENCER: EVERYONE IS INFLUENCER!


Credit: smart-money.co



Halo, semua! Tulisan gue kali ini pengen ngebahas tentang influencer terutama influencer media sosial. Zaman millenial ini, media sosial bisa dibilang sebagai kebutuhan setiap orang baik sebagai ajang eksistensi diri atau sebagai media informasi, hiburan dan lainnya. Seiring semakin digandrunginya beragam media sosial yang ada, kita bahkan dapat melihat dan memilih orang-orang yang dapat kita jadikan motivator, insipirator atau role model di media sosial untuk hidup kita sendiri, nah itu dia yang sekarang biasa disebut influencer.

Beberapa waktu sebelum gue bikin tulisan ini gue bikin instastory di instagram gue, gue pengen dapet pendapat orang lain aja tentang influencer di dunia maya dan sahabat gue @fujydamay membagikan opininya, menurut dia seorang influencer itu diharapkan dapat memotivasi atau menginspirasi something positive dengan cara sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa, kapan dan dimana saja. Semakin banyak sosok influencer yang menyebarkan something positive akan semakin banyak juga orang yang akan melakukan hal positif. Dia juga berpendapat seharusnya ada UU yang mengatur tentang konten-konten negatif di media sosial dan peraturan tersebut diberlakukan sesuai regulasinya bukan cuma dirumuskan dan jadi pajangan. Menarik, dan gue sangat setuju dengan pendapat dia.

Dikutip dari dailyoktagon.co.id, istilah influencer sebetulnya muncul dari ranah marketing saat sebuah brand menggandeng sosok tertentu untuk bisa menyentuh target konsumen, menyampaikan pesan serta tujuan dari brand tersebut. Influencer adalah orang-orang yang punya followers atau audience yang cukup banyak di social media dan mereka punya pengaruh yang kuat terhadap followers mereka, seperti artis, selebgram, blogger, youtuber, dan lain sebagainya (kumparan.com). Sedangkan menurut Jeff Staple, influencer adalah seseorang yang didengarkan opininya, dipercayai, dan membuat orang lain bereaksi setelahnya.

Sedikit gue simpulkan disini bahwa influencer adalah seseorang yang dapat mempengaruhi dengan memberikan suatu nilai atau pesan kepada orang lain. Sekali lagi gue menggaris besarkan influencer disini sebagai influencer di dunia maya, dan beberapa hal akan gue relate juga ke dunia nyata. Gue pribadi adalah orang yang mencari dan kemudian mengikuti para influencer di hampir setiap media sosial yang gue punya, gue akan mengikuti atau follow influencer yang menurut gue karyanya atau hidupnya cukup menginspirasi sesuai dengan interest gue. Tapi gue sedikit mencermati begitu banyaknya orang yang diberikan titel influencer berdasarkan betapa seringnya dia di endorse, artis endorse lah sering kita denger sebutannya.

Menurut gue, tujuan seorang influencer adalah mem-promote suatu pesan atau nilai positif tentang sesuatu yang merupakan bidangnya kepada orang banyak. Oke memang ga ada salahnya jadi artis endorse, tapi dengan jadi artis endorse justru harus jadi kesempatan untuk menebarkan nilai-nilai positif, hey you have too much followers. Gue agak sebel sebenernya sama artis endorse yang kegiatan di media sosialnya cuma meng-endorse dan jalan-jalan ke mall. Tapi lepas dari pendapat gue tadi, gue tau mereka punya power untuk memasarkan produk komersil, alangkah lebih baiknya itu dijadikan sarana untuk menebarkan pesan positif untuk warganet pula. Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.

Terlepas dari semua yang udah gue paparkan barusan, ada sesuatu yang lebih penting yang mau gue bagikan, ada yang sadar gak sama judul tulisan ini? "Be a good influencer: everyone is influencer!" Yap, everyone is influencer. Gue kasih 2 analogi deh “Budi suka main layangan karena temannya Toni sering mengajaknya bermain layangan” atau pernah ga lo ngerasain lo liat instastory seorang temen lagi makan di warung ayam penyet misalnya dan dia ngefotoin sampe lo jadi pengen makan itu juga? Are they influencer? Yes! Definisi harfiah influencer itu sendiri adalah orang yang dapat mempengaruhi, sesederhana apapun bentuknya. So, everyone is influencer, right?

Setiap orang sejatinya adalah influencer bagi orang-orang di lingkungan sekitarnya. Untuk menjadi influencer ga perlu punya followers banyak sebenernya, karena secara tidak langsung atau bahkan secara langsung apapun yang lo lakuin punya potensi untuk berdampak pada orang lain. Oleh karena itu, kalo kita udah sadar bahwa kita adalah influencer untuk orang lain, berusahalah jadi orang yang berjalan di jalur positif. Berusahalah untuk menjadi pribadi yang baik karena itu bukan buat kebaikan lo doang, seandainya perilaku positif lo diikuti orang lain lo sudah membuat rantai kebaikan dan dari situ temen yang udah ngikutin perilaku baik lo akan berpotensi menebar kebaikan yang sama kepada lingkungan sekitarnya dan seterusnya dan seterusnya. Kebayang ga kalo rantai kebaikan itu “mengikat” orang banyak? Mungkin dunia ini udah jadi damai dan jangan lupa dari kebaikan yang udah kita tebarkan kita bakal panen pahala karena itu sama aja kaya berdakwah, berdakwah itu banyak caranya ga melulu tentang ceramah di masjid.

Balik lagi tentang media sosial, media sosial bisa dikatakan sebagai kebutuhan setiap orang baik sebagai ajang eksistensi diri atau sebagai media informasi, hiburan dan lainnya. Media sosial yang kita punya sedikit banyak menggambarkan siapa dan bagaimana diri kita, apa saja yang kita sukai juga tekuni. Alangkah baiknya apa yang kita tampilkan kepada orang lain adalah hal-hal yang patut ditampilkan atau hal positif. Hal positif disini bukan berarti pamer ibadah, kita bisa kasih pesan-pesan positif, menceritakan hidup kita, berkarya sesuai bidang kita dan banyak hal lainnya.

Apa yang kita tampilkan di media sosial menjadi personal branding kita, contoh gue sering update tentang makanan berarti orang secara ga langsung mengganggap gue adalah orang yang hobi kuliner, dengan begitu orang mengganggap gue punya informasi tentang makanan enak yang bisa kita bagikan informasinya. Bandingkan kalo gue sering update lagi di klub malam, pasti orang bakal mengganggap gue sering keluar malam dan hal-hal lainnya yang ga perlu gue sebutin disini. Memang dan memang media sosial adalah media kita berekspresi dan ajang eksistensi diri, gue juga tidak bisa bahkan tidak berhak untuk menghakimi atau memaksa preferensi hidup orang lain untuk melakukan sesuatu hal yang menurut gue benar, tapi disini gue mau mengajak untuk menebarkan hal-hal positif di media sosial (juga dunia nyata). Anggaplah apa yang kita pamerkan di media sosial akan dilihat oleh semua orang, kalo hal negatif yang kita lakukan berdampak bagi orang lain kita bakal dapet dosa jariyah yang dosanya ngalir sampe kita mati apalagi kalo postingan itu tetep ada di akun media sosial kita karna cuma kita yang punya akun yang bisa ngapus.

So, jadikan media sosial kita juga hidup kita yang sebenarnya untuk menebarkan sesuatu yang positif juga bermanfaat, minimal kalo belum bisa ngasih yang bermanfaat ya jangan kasih sesuatu yang negatif. Dengan di publish nya tulisan ini bukan berarti gue adalah orang yang baik 100%, gue menyadari banyak kekurangan di diri gue, tulisan ini selain untuk dibagikan kepada teman-teman semua, khususnya menjadi reminder buat gue sendiri. Last but not least, setiap orang adalah influencer untuk lingkungan sekitarnya, influencer tidak harus memiliki followers ribuan atau jutaan terlebih dahulu, influencer tidak hanya berorientasi pada popularitas dan uang tapi sejatinya untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kok Bisa Menang Giveaway?

Travel Alone and 25 Tips To Do

Bioderma Sebium Series Review (Indonesian)